Perjalanan Haji 1439 H / 2018 M dari Jepang (1)

Niat menunaikan ibadah Haji dari Jepang ini sebenarnya muncul kuat dari istri, bahkan sebelum berangkat ke Jepang. Yang memperkuat semangatnya untuk melakukan studi S2 di Jepang ini adalah cerita-cerita bahwa dari sana kita dapat melakukan ibadah haji tanpa antri, sedang di Indonesia sendiri sekarang ini antriannya seperti kita ketahui sudah begitu mengular tangga. Saya ? saya masih biasa saja, saya merasa belum siap melakukan ibadah ini. Bahkan pas keberangkatan ke Jepang dengan diantar oleh teman-teman dan saudara pun, ternyata tema pembicaraannya adalah tentang niat haji. Kami akhirnya berangkat ke Jepang pada akhir September 2017.

Continue reading →

Perjuangan mendapatkan SIM di Kyoto Jepang

SIM internasional di Jepang tidak berlaku…

Sebelum berangkat ke Jepang, saya sudah berencana untuk mencari SIM A ketika sampai di sana. Namun akhirnya pada tahun kedualah saya mulai bisa memulai pencarian SIM ini. Tidak banyak pelajar di Kyoto yang mengkonversi SIM A indonesia nya ke Jepang, karena kebanyakan mereka menggunakan sepeda dan transportasi umum untuk kegiatan mobilitasnya. Transportasi umum di sini, bus dan kereta, sudah sangat memadai, walaupun tidak dapat dikatakan sangat murah. Namun untuk mempunyai mobil memang harus mengeluarkan biaya yang juga tidak sedikit. Dari tanya-tanya teman di sini, setidaknya harus membayar biaya parkir bulanan (berkisar antara 10.000 yen (1,2 juta rupiah) sampai 25.000 yen), biaya pajak dan sertifikat layak jalan (dikenal dengan istilah shaken). Namun harga mobil second nya memang sangat murah, sehingga banyak cerita bahwa banyak pelajar Malaysia yang membeli mobil di sini karena secara aturan mobil itu nantinya dapat mereka bawa pulang ke Malaysia.

Continue reading →

Kepatuhan Pemimpin pada Syariat dan Soliditas Umat

Setelah baiat umum kepada Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq selesai, beliau langsung dihadapkan pada masalah-masalah yang genting. Pasalnya pasca wafatnya Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam, masyarakat jazirah arab terguncang, gelombang kemurtadan melanda dan sebagian lagi menolak membayar zakat. Selain menghadapi orang-orang yang berbalik keluar dari Islam (murtad) dan para penolak pembayar zakat, beliau juga harus menyelesaikan masalah pasukan Usamah bin Zaid, karena menjelang wafatnya, Rasulullah telah membentuk pasukan di bawah kepemimpinan Usamah bin Zaid untuk menyerang perbatasan romawi.

Kondisi Madinah pun genting, menghadapi para kaum murtad dan penolak pembayar zakat yang bersiap menyerang Madinah. Maka Khalifah Abu Bakar pun kemudian bermusyawarah dengan pemuka-pemuka kaum Muslimin di Madinah. Beberapa kalangan sahabat mengusulkan untuk menunda atau bahkan membatalkan pengiriman pasukan Usamah, karena dikhawatirkan pertahanan Madinah akan semakin lemah. Menjawab usulan ini, Khalifah Abu Bakar menolak, karena bagi beliau tidaklah mungkin untuk membatalkan apa yang telah direncanakan oleh Rasulullah. Continue reading →

Sekolah TK di Jepang

Tanggal 29 September 2017 ketika bundanya masuk pertama ke kampus, sehari setelah sampai di Kyoto, anaknya mulai menagih janji, “Katanya Zaid mau sekolah bun ?”, “Ya butuh proses zaiddd…”. Alhamdulillah si anaknya yang kepingin sekolah, jadinya nggak usah mbujuk2 dengan berbagai cara dan gaya. Tapi bagaimana caranya ? Mulailah kami bertanya ke sana dan kemari, walaupun sebelum sampai sini pun sudah banyak cari info juga.

WhatsApp Image 2017-10-30 at 09.22.48

Continue reading →

Mengenai Jepang, Catatan Satu Bulan Setelah sampai

WhatsApp Image 2017-09-28 at 01.46.33 (1)

Alhamdulillah, saat ini hampir satu bulan setelah tiba di Jepang. Kami berangkat ke Jepang pada tanggal 27 September 2017 jam 20.30 dan mendarat di bandara Osaka pada pukul 09.00 pagi waktu setempat (selisih 2 jam, di Indonesia jam 7) tanggal 28 September dengan transit di Kuala Lumpur Malaysia dan tulisan ini ditulis pada 24 Oktober 2017. Banyak hal yang menarik, karena kita akan menjumpai banyak hal baru yang bisa jadi berbeda dengan kehidupan di Indonesia. Keseharian di Kyoto (ataupun di negara asing) saat ini akan sangat terbantu dengan kemajuan teknologi saat ini. Misalkan saja dengan google Map dan google Translate. Karena tulisan kanji Jepang ini, sekedar membacanya saja saya belum bisa, apatah lagi mengetahui artinya.

Continue reading →